New to Nutbox?

SLC | S21W3 : Teaching Practice

8 comments

ifatniza
69
14 hours agoSteemit7 min read
Assalamualaikum Wr. Wb.

Konten Instagram Destinasi Wisata Malang Kolase Krem_20241113_204348_0000.png

Halo stemian, tak terasa sudah hari rabu, saatnya mengikuti kontes SLC | S21W3 : Praktik Mengajar, di komunitas guru dan siswa yang di selenggarakan oleh bapak @miftahulrizky. Seperti yang di katakan oleh bapak @miftahulriziy guru tugasnya mentransfer ilmu kepada anak didik. Namun dalam mentransfer ilmu di butuhkan metode dan kiat-kiat, agar ilmu tersebut dapat di terima dengan baik dan menyenangkan bukan karena terpaksa. Guru mengusahakan agar semua peserta didik dapat aktif memperoleh ilmu, sehingga semua dapat perhatian dan mereka juga ingin di akui keberadaan dalam proses pembelajaran. Akan sangat menyenangkan bila semua paham maksud dan tujuan walau ada yang sulit melakukan. setidaknya mereka paham terlebih dahulu.


1. Beritahu kami apa spesialisasi Anda dan apa yang ingin Anda ajarkan kepada siswa Anda dalam pertemuan satu jam berikutnya?

Saya adalah guru PAI atau guru agama Islam, pelajaran yang saya ampu, Quran hadis, sejarah islam, fikih dan Akidah akhlak. Saya punya tanggung jawab membimbing, mengajar dan mendidik peserta didik agar mencapai pemahaman dan kedewasaan dalam mencari kebahagiaan dunia dan akhirat.

Dan hari ini saya mengajar pelajaran Quran hadis di kelas 5 zaid bin tsabit, pelajaran memasuki bab 5 tentang Hadis menyayangi anak yatim. Kompetensi dasar dari pelajaran ini, agar siswa dapat melafalkan, menghafal dan mengartikan hadis tentang anak yatim, ini memasuki pertemuan ke 2.

Pada pertemuan pertama minggu kemaren saya sudah menjelaskan kepada peserta didik makna dan lafal Hadis ini, anak-anak juga sudah saya ajak untuk melafalkan bersama-sama. Dan pertemuan ke dua saya akan mengajak peserta didik untuk membuat kelompok dan peserta didik dalam kelompok di tuntut harus dapat melafalkan, menghafal dan mengartikan hadis ini karena mereka akan bermain konsentrasi di mana siswa yang menang dalam permainan konsentrasi harus dapat menempelkan baris yang kosong pada kertas yang sudah saya tuliskan hadis anak yatim di papan tulis, jika mereka dapat menempelkan kata yang hilang dengan benar maka akan dapat nilai 100, begitu juga sebaliknya.

IMG20241113095943.jpg

Saya mempersiapkan bahan ajar

metode yang saya terapkan ini saya yakin akan menyenangkan karena melibatkan semua peserta didik.

2. Ceritakan kepada kami tentang bagaimana pembelajaran berlangsung dari awal hingga akhir (input-proses-output)?

Seperti yang saya katakan diatas pelajaran ini memerlukan 3 kali pertemuan,

pertemuan pertama menjelaskan hadis tentang anak yatim, membacakan hadis dan melafalkan hadis yang di ikuti oleh semua peserta didik. (sudah minggu kemarin)

pertemuan kedua membuat kerja kelompok untuk melatih kerja sama, meningkatkan rasa tanggung jawab, menghargai orang lain, membantu kawan untuk memahami pelajaran. ada rasa gembira disana (akan saya jelaskan dari awal sampai akhir)

pertemuan ketiga ulangan untuk mengetahui kemampuan siswa memahami hadis tentang anak yatim.

saya akan menceritakan bagaimana pertemuan kedua ini berlangsung,
sebelumnya saya sudah mempersiapkan bahan ajar dengan menuliskan di 4 kertas karton hadis menyayangi anak yatim dengan mengosongkan 5 kata, yang kata tersebut sudah saya tuliskan di kertas jeruk dengan warna yang menyolok.

IMG20241113093545.jpgIMG20241113093533.jpg

kondisi sebelum membuat kerja kelompok

Saya meminta anak-anak membentuk meja kelompok menjadi 4 kelompok, yang terdiri dari 6 anak, saya menjelaskan bahwa hari ini kita akan menghafal hadis menyayangi anak yatim melalui kerja kelompok jadi mereka punya waktu 10 menit untuk menghafal dan mengartikan hadis tersebut, saya juga meminta mereka untuk menghafal hadis serta artinya dengan gaya supaya mudah untuk di ingat.

IMG20241113085752.jpgIMG20241113085738.jpg

Kondisi kerja kelompok

Sambil anak-anak menghafal saya menempelkan kertas karton di papan tulis yang sudah saya tulis tadi di ruang guru. saya meletakkan potongan kata di meja yang sudah di sedia. setelah selesai saya prepare media pembelajaran dan waktu menghafal sudah habis. Baru saya jelaskan bagaimana cara bermain game tersebut.

Saya jelaskan bahwa mereka akan bermain menempel kata dengan di dahului dengan permainan Konsentrasi yaitu masing-masing kelompok membawa 2 peserta dan saling berdiri hadap-hadapan siapa yang konsentrasi dia yang memenangkan dan akan menempel kata yang kosong dengan pilihannya.
dan yang kalah akan bermain konsentrasi lagi dengan temannya yang lain. begitu sampai tulisan di papan tertempel semua. bagi siswa yang belum maju dia di wajibkan ke depan untuk menghafal hadis dan artinya dengan gayanya sendiri. penilaiannya untuk menempel nagi yang benar semua nilai 100 dan bagi yang salah di kurangi nilai. Dan anak yang bisa menghafal serta mengartikan nilai 50. Sebenarnya nilai yang saya ambil bukan benar atau salah, namun pada saat belajar berlangsung nilai tanggung jawab, kerja sama dan kekompakan yang akan saya ambil atau nilai psikomotorik dan nilai sikap.

IMG20241113085852.jpgIMG20241113085847.jpg

Setelah mempersiapkan media dan bahan ajar saya menjelaskan pada siswa bagaimana cara bermain sambil belajar

Dan anak-anak sangat senang belajar dengan metode ini, mereka seperti terbebas dari belajar menulis, .mendengar ceramah atau duduk tanpa kegiatan. out pun yang saya dapat 85 persen anak mampu menghafal dan mengartikan hadis tersebut. yang penting gembira dulu walau cuma sedikit yang di pahami.

3. Bagaimana Anda memastikan bahwa setelah kegiatan pembelajaran terjadi perubahan dalam aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik siswa?

Pada video anda dapat melihat bagaimana psikomotorik anak saat pelajaran ini berlangsung, mereka sangat senang, karena semua anak bermain, merasa di hargai dan mereka jadi tahu mengapa ada yang salah dalam menjawab dan bagaimana memperbaikinya.

Saya menanamkan pada diri saya untuk selalu mendengar pendapat anak atau peserta didik, sehingga dalam belajar semua akan merasa di hargai. Baik saya akan jelaskan bagaimana ke tiga aspek tersebut bekerja.

  1. Kognitif, saya menilai siswa yang dapat menjawab hadis dengan cara menempel kertas jawaban di kata yang hilang pada papan tulis, itu artinya dia sudah paham jawabannya. dan siswa yang salah menjawab artinya dia belum dapat menghafal sehingga salah dalam menjawab. Anak yang sudah bisa menghafal mereka tidak menolak ketika di suruh maju ke depan, mereka jadi percaya diri. Apalagi saat saya meminta mereka menghafal hadis di depan kelas.

  2. Psikomotorik, kemampuan anak dalam membuat, menyusun dan kreasi juga kemampuan untuk mengambil kertas yang bertuliskan kata untuk di tempel di papan tulis itu termasuk aspek psikomotorik, dengan permainan konsentrasi mereka akan bekerja lebih aktif bagaimana agar memenangkan game tersebut, masalah nantinya jawaban mereka benar atau salah mereka tidak perlu minder, karena sudah menang di game konsentrasi tadi. Tentu ada kebanggaan di sana.
    Saya menilai anak-anak sangat aktif saat bermain konsentrasi, mereka juga menempelkan jawaban dengan terlebih dahulu mencari kertas jawaban yang terdapat di meja, artinya psikomotoriknya bekerja dengan baik, fisiknya menjadi sehat, anak-anak bermain dengan gembira.

  3. Afektif, peserta didik, terlihat gembira
    Ada tertanam di hati bagaimana rasa bekerja sama, bertanggung jawab, percaya pada teman atau diri sendiri atas beban yang telah di percaya oleh ketua itu dapat saya lihat dari raut wajah mereka, rasa senang ketika kelompoknya dapat menjawab dengan benar.

Jadi dapat di simpulkan dalam pembelajaran kali ini ke tiga aspek di atas sudah terpenuhi ke tiga aspek tersebut, afektif mereka gembira dan bertanggung jawab, psikomotorik dapat kita lihat dari kecepatan mengambil kertas dan juga kognitif dapat di ketahui dari jawaban yang mereka tempelkan pada permainan memasang kata yang hilang.

Screenshot_2024-11-13-19-30-06-74_99c04817c0de5652397fc8b56c3b3817.jpgScreenshot_2024-11-13-19-29-40-39_99c04817c0de5652397fc8b56c3b3817.jpg
Screenshot_2024-11-13-19-29-05-02_99c04817c0de5652397fc8b56c3b3817.jpgScreenshot_2024-11-13-19-28-28-35_99c04817c0de5652397fc8b56c3b3817.jpg

Di foto terlihat anak-anak mempunyai ke tiga aspek psikomotorik, kognitif dan afektif yang diharapkan

4. Apakah metode dan strategi yang Anda gunakan tepat, bagaimana Anda mengembangkan metode dan strategi dalam pertemuan pembelajaran di masa mendatang?

Saya merasakan metode dan strategi ini tepat, karena semua anak ikut berpartisipasi dan mereka dapat menjawab pertanyaan yang di berikan, walau ada anak yang salah dalam menjawab namun saya yakin setelah di jelaskan itu akan terpatri di hatinya hinga ia akan mengingatnya.

Untuk pembelajaran ke depannya saya akan melihat strategi yang menyenangkan lain, karena jika strategi ini di gunakan lagi tentu akan membosankan. Rencananya saya akan bawa anak-anak ke luar kelas, mereka saya ajak duduk melingkar lalu saya akan menggunakan strategi sambung ayat dengan memainkan mulut botol, caranya botol saya tidurkan di lantai atau tikar lalu saya putar jika mulut botol itu menunjuk si arif misalnya maka arif yang membaca ayat tanpa melihat quran fan jika arif tidak bisa menghafal dia di denda dengan membaca doa atau ayat pendek.

5. Bagikan video dan foto, pastikan Anda dan siswa harus terlihat.
IMG20241113093712.jpgIMG20241113093646.jpg

Kegiatan akhir mengambil kesimpulan tentang pembelajaran hari ini kepada siswa


IMG20241113093343.jpg

IMG20241113093341.jpg

Hasil kerja siswa

👇Video 👇

Demikian paparan praktik mengajar yang telah saya kerjakan, semoga tim guru dan siswa dapat menerima penjelasan yang saya berikan.
Saya juga mengundang
@sailawana, @asiahaiss dan @ulfatulrahmah.

Terima kasih atas perhatiannya dan wassalam,

@ifatniza

Comments

Sort byBest