The Diary (23 April 2024) - Hari Ujian Tengah Semester Terakhir

Pagi ini aku terjaga dan terduduk sesaat sebelum memulai hari. Rasa syukur kupanjatkan karena sampai pagi ini masih diberi kesempatan dan banyak nikmat oleh Allah swt. untukku memperbanyak taubat. Aku memeriksa jam di handphone. Perlahan bangun dan melakukan streching beberapa gerakan yang membuat tubuhku tidak kaku lagi. Masih ada waktu sekitar satu jam lagi untuk dikumandangkan azan. Selesai salat sunnah, aku belajar sejenak untuk memahami materi-materi yang diajarkan sebelumnya. Hari ini merupakan hari ujian terakhir uts. Saat azan mulai bergema di tengah heningnya fajar shadiq, aku membangunkan salah satu rekan sekamarku untuk pergi ke Masjid Syuhada. Beberapa yg lain juga kubangunkan untuk mengingatkan bahwa shubuh tepah tiba. Kami menembus udara pagi yang begitu sejuk. Embun-embun masih begitu tebal menempel di dinding-dinding mobil yang terparkir di pinggir jalan. Begitu damai rasanya bisa berburu qabliyah fajar.

---

Hari perlahan mulai cerah, sinar matahari masuk melalui celah bangunan yang menghimpit tempatku tinggal. Sebelum menuju kampus, aku terlebih dulu sarapan lontong yang ada di depan asrama. Lontong sayur Pak Man sangat kusuka karena bumbu rempahnya hampir sama dengan lontong medan. Aku mulai terbiasa dengan aktifitas awal pagi yang menyehatkan ini.

Suasana pagi di kampus

Sesampainya di kampus, aku duduk di meja urutan 14 sesuai nomor yang ada di kartu ujianku. Rasanya ujian tengah semester berlalu begitu cepat. Setelah 3 jam menjawab soal ujian dengan penuh perjuangan, jam menunjukkan pukul 11.00, aku makan siang di salah satu kfc lokalnya Jogjakarta, Ayam preksu. Fyi, di yogya sendiri, banyak terdapat brand-brand kfc lokal contohnya saja seperti: Olive, Rocket Chicken, Ayam Preksu dll.

Suasana mendung sebelum hujan

Toko kelontong Mbak Sari

Hari tampak mulai mendung, perlahan langit mulai ditutupi oleh awan tebal. Awan Cumulonimbus mulai memadati langit Yogyakarta. Sepulangnya dari Mesjid melaksanakan Zuhur, hujan tak lama turun membasahi jalanan aspal. Aromanya begitu unik dan mengingatkanku akan suasana hujan di kampung halaman. Hujan turun begitu deras membanjiri jalanan kota. Aku keluar untuk membeli mie soto dan sayur sawi di toko mbak sari, lokasinya tepat di depan tempatku tinggal. Aku memasak mie dan sayur sawi tersebut ditengah gempuran hujan yang tak henti-henti.

Menyantap mie saat hujan

Saat menjelang sore, aku melakukan workout sejenak sekitar 60 menitan sebelum mandi. Kegiatan tersebut telah rutin kulaksanakan sejak awal tahun ini. Seminggu 6 kali dan 1 kali khusus untuk mengistirahatkan tubuh. Bulan puasa kemarin workout kulakukan saat malam dan seminggu hanya 3-4 kali saja.

Selesai melaksanakan salat Isya, aku makan di warung makan pecel lele tempat favoritku. Biasanya aku memesan tahu atau dada ayam untuk menambah tingkat protein di otot tubuhku.