[Better Life; The Diary Game] : 13 Mei 2021 (Lebaran, Minta Maaf Lalu Berdosa Lagi)
32 comments
Gambar hanya sebagai pemanis konten, karena sang fotografer jauh lebih manis. Colek @fwinanda.
Beberapa hari lalu, aku teracuni oleh hot sale di salah satu aplikasi e-commerce dengan logo oranye-nya yang cukup mencolok. Pilihan jatuh pada satu produk, sebuah jaket kanvas yang bentukannya hampir sama dengan kemeja. Rencananya kemeja jaket itu akan kupakai hari ini, supaya terkesan punya baju baru agar lebaranku sama dengan orang-orang.
Sudah seminggu berlalu sejak hari checkout, namun batang hidung abang kurir pengantar paket tidak kunjung kelihatan di pagar rumah. Jangankan diantar, ditelepon saja tidak, bro. Kurasa dia sedang asyik berlebaran juga, sama seperti kita.
Sepertinya alasan tidak ada baju baru cukup kuat untuk mengelak pergi ke rumah nenek yang hanya berjarak beberapa ratus meter dari tempatku tinggal. Setiap hari besar, rumahnya orang tua mak-ku selalu jadi markas besar tempat berkumpulnya keluarga super besar, mulai dari anak cucu sampai saudara antah berantah pertalian dari nabi Adam. Aku termasuk bagian dari mereka, namun entah mengapa sampai sekarang belum ada intimacy yang lebih antara aku dan keluarga super besarku itu. Paling dahsyat cuma basa-basi semu saja, atau sedikit obrolan desas-desus mengenai tetangga sebelah, kerabat sampai artis metropolis. Terlalu jenuh untuk jadi obrolan.
Alasan lain untuk tidak ikut berhadir juga berasal dari dalam tubuhku sendiri. Semalam gigiku nyut-nyutan saat tak sengaja menggigit kulit jeruk sunkist di dalam salad buah pemberian tetangga. Kalau sudah begini, siap-siap saja abses gigi yang berlubang jadi ngamuk lagi.
Seisi rumah telah minggat sejenak sejak pukul 10 pagi, kecuali aku yang sedang bermalas-malasan sambil menikmati sakit gigi yang katanya tak separah sakit hati. Menu lontong sayur khas lebaran menjadi pengganjal perut pagi ini, kunikmati sendirian di pojok meja makan sembari bercengkerama dengan teman-teman yang tak kasat mata. Siapa lagi kalau bukan kursi di kanan kiri?!
Astaghfirullah, satu kata yang terlintas di pikiranku saat melihat kamar tidur yang seperti kapal pecah. Tidak apa-apa, pikiranku tidak akan kacau hanya dengan merapikan remahan yang berserakan ini. Kecuali kalau si dia mangkir, baru boleh pusing mwehehe.
Selesai sudah urusan beberes tempat pertapaan, saatnya berkutat dengan gawai yang belum tersentuh sejak pagi tadi. Berbagai urusan telah kucampuri di dalamnya, dari bermain game asah otak, membaca di platform tanya jawab, menonton di situs video, sampai yang paling kurang kerjaan seperti mengecek isi direct message sosial media adikku yang masih bocil. Akhir-akhir ini gelagatnya cukup lain dari biasanya, kelihatan bimbang seperti sedang kasmaran atau mungkin patah hati. Ternyata oh ternyata, bocil perempuan yang dia sukai sudah memiliki pacar. Dasar, sadboy sejak dini.
Lumayan lama sampai seisi rumah kembali dari tempat berkumpulnya keluarga super besar yang kuceritakan di awal tadi. Ketika ayah, mak dan adik-adikku sampai di rumah, aku membukakan pintu untuk mereka, lalu tidur siang bareng hingga menjelang waktu asar. Beberapa tamu mulai berdatangan selepas itu, kebanyakan dari mereka adalah teman karib mak dari yang wajahnya kelihatan asing sampai yang paling akrab denganku.
Hari lebaran pertama ini ditutup dengan kunjunganku dan keluarga ke kediaman guru yang ketjeh badai di Desa Uteuen Bayi. Beliau adalah guru fisika yang saat ini menjabat sebagai Waka Kesiswaan di MAN Lhokseumawe, siapa lagi kalau bukan @alol. Saat menyambangi rumahnya, kami sekeluarga mendapat sambutan yang cukup hangat seperti biasanya, sampai waktu yang kian larut memaksa kami semua untuk bubar.
Brownies kukus rasa blueberry, buah tangan dari mr. Fadlullah alias @alol.
Catatan penulis amatiran:
Terima kasih telah sudi kiranya mampir ke postingan saya. Mohon maaf ini tulisan jauh sekali dari kata baik apalagi sempurna, ditambah masa vakum yang lumayan lama di kontes #thediarygame dikarenakan satu dan lain hal. Semoga pembaca sehat selalu, ya. Salam!
Comments