| The Most Beautiful Experience |
|---|
Penulisan dua bahasa bertujuan memudahkan pembaca dari Indonesia dan luar negeri untuk memahami tulisan yang saya bagikan, ini disebabkan keterbatasan saya dalam hal penggunaan bahasa dan ejaan bahasa inggris yang berada di bawah rata-rata pengguna.
Bilingual writing aims to make it easier for readers from Indonesia and abroad to understand the writing that I share, this is due to my limitations in terms of the use of English and spelling that is below the average user
Mengingat kembali masa Sekolah Menengah Atas yang pernah saya lalui memang bercampur suka cita, mungkin ini juga dialami oleh kebanyakan orang yang melalui masa tersebut dan jika di uraikan bisa menjadi sebuah buku. Di Indonesia wajib belajar 9 tahun merupakan program pemerintah yang terbagi atas 3 jenjang pendidikan, yaitu Sekolah Dasar yang mulai dari usia 6/7 hingga 12/13 tahun, dilanjutkan dengan Sekolah menengah Pertama dari usia 12/13 hingga 16/17 tahun, dan terakhir Sekolah Menengah Atas dari usia 16/17 hingga 19/20 tahun.
Remembering back in High School that I've been through is mixed with joy, maybe this is also experienced by most people who go through that time and if described can be a book. In Indonesia, compulsory education 9 years is a government program that is divided into 3 levels of education, namely Elementary School starting from the age of 6/7 to 12/13 years, followed by Junior High School from the age of 12/13 to 16/17 years, and finally High School from the age of 16/17 to 19/20 years.
Bagi saya pribadi melewati masa Sekolah Menengah Atas adalah tentang mencari jati diri dan Identitas karakter, masa tersebut membuat saya banyak melewati berbagi situasi dan kondisi layaknya remaja pada umumnya. Interaksi dengan teman sebaya dengan kenakalan yang wajar dan candaan yang mencerminkan hidup tanpa beban adalah kondisi yang saya alami.
For me High School is about finding the identity and identity of the character, the period made me a lot through sharing situations and conditions like teenagers in general. Interaction with peers with reasonable mischief and jokes that reflect a carefree life is a condition that I experience.
Illustration from a personal photo
Sebagai seorang remaja yang memiliki keterbatasan kecerdasan di bawah rata rata, belajar terlalu serius adalah hal yang tidak saya sukai. Karena saat itu saya benar benar belum mengerti tentang aarti sebuah masa depan, ilmu seakan tidak terlalu penting untuk dipelajari dengan serius, walau pada kenyataannya dengan ilmu itu saya hidup saat ini. Baik utnuk Beribadah, bekerja dan menjalani hari hari sebagai orang tua.
As a teenager who has limited intelligence below average, studying too seriously is something I don't like. Because at that time I did not understand about aarti a future, science seemed not too important to be studied seriously, although in fact with that science I live today. Good for Worship, Work, and living the day as a parent.
Saat saya bersekolah dulu, khususnya di daerah konflik saat itu. Kami mengalami situasi yang berbeda seperti saat ini yang penuh dengan kedamaian, Bersekolah penuh dengan rasa was was. Bayangkan saja di saat kegiatan proses belajar mengajar kami di sekolah dulu, kami terkadang di kejutkan dengan kontak tembak antara dua kubu yang berseteru saat itu. Sebagai seorang pelajar yang tinggal di zona merah terkhusus di Desa Kandang, Kota Lhokseumawe, kejadian tiba tiba dan menakutkan bisa saja terjadi. Konflik selalu menghadirkan kesedihan, dan rasa trauma yang terbilang membekas dan panjang.
I went to school, especially in the conflict zone. We are experiencing different situations such as this time full of peace, and going to school full of misgivings. Just imagine when our teaching and learning activities at school first, we were sometimes surprised by a shootout between two opposing camps at a time. As a student who lives in the red zone, especially in Kandang Village, Lhokseumawe City, sudden and frightening events can happen. Conflict always brings sadness and a sense of trauma that is fairly imprinted and long.
Namun, saya juga memiliki masa indah yang tidak terlupakan saat bersekolah di Sekolah Menengah Atas dulu. Bolos sekolah hanya untuk melakukan pertandingan sepakbola dengan Sekolah lain, adalah hal yang tidak terlupakan. Berkumpul dengan mereka yang miliki hobi yang sama, adalah hal indah di masa Sekolah menengah Atas tersebut. Ini adalah hal yang tidak boleh di contoh atau ditiru, karena suatu saat kalian akan menyesalinya.
However, I also had an unforgettable good time when I went to High School first. Skipping school just to do a football match with another school, is an unforgettable thing. Hanging out with those who have the same hobbies, is a beautiful thing in high school. This is something that should not be modeled or imitated because one day you will regret it.
Illustration from a personal photo
Saya adalah kategori siswa yang di sukai oleh guru namun juga di benci, saya disukai karena dapat berinteraksi dengan baik bersama teman teman. Saya pribadi beranggapan saya hampir tidak memiliki musuh atau saingan di sekolah, karena bagi saya semua adalah teman siapa pun orangnya. Namun, seringnya saya bolos karena hobi bermain sepakbola, menjadikan saya bagian dari incaran guru Bimbingan Konseling untuk diberikan terguran dan hukuman. Walau dengan hobi itu banyak mengantar saya ke beberapa turnamen dengan skala kecil ke beberapa daerah, seperti Pekan Olahraga Pelajar Daerah (POPDA) dan beberapa kegiatan olahraga lainnya.
I am a category of students who are liked by teachers but also hated, I am liked because I can interact well with friends. I think I have almost no enemies or rivals in school because to me all are friends no matter who the person is. However, I often skip because of my hobby of playing football, making me part of the target of counseling teachers to be given guidance and punishment. Even with that hobby, it took me a lot to several small-scale tournaments in several regions, such as the Regional Student Sports Week (POPDA) and several other sports activities.
Namun peristiwa paling tidak terlupakan adalah saat perpisahan tiba, di sini saya dan teman teman sebaya telah menyadari bahwa masa masa bermain main telah selesai. Beberapa sahabat telah memilih jalur pendidikan masing masing. Dan yang tidak memiliki rencana seperti saya, hanya bisa menunggu ke mana arah angin membawa saya.
But the most unforgettable event is the moment of farewell, here my peers and I have realized that the period of playing games is over. Some friends have chosen their educational paths. And who does not have a plan like me, can only wait for where the wind takes me.
Pada akhirnya masa Sekolah Menengah Atas adalah masa terakhir anda menikmati indahnya berkumpul dan berinteraksi dengan teman sebaya tanpa beban dan penuh canda. Di tempat tersebut sebenarnya anda akan belajar lebih dewasa dan memahami arti hidup, serta mengetahui bahwa perjalanan hidup tidak menunggu anda untuk berubah, namun ada yang harus merubah pandangan hidup ke jalan yang lebih baik.
At the end of High School is the last time you enjoy the beauty of gathering and interacting with peers without the burden and full of jokes. In that place you will learn more maturely and understand the meaning of life, and know that the journey of life is not waiting for you to change, but some have to change their outlook on life for a better way.
@fantvwiki
| Period | 05 September to 05 December 2022 |
|---|
| Transfer to Vesting | 800.743 Steem |
| Cash Out | 0 |
| Result | club100 |
| CSI | 16.4 ( 0.00 % self, 157 upvotes, 93 accounts, last 7d ) |
Comments