Keraguan Yang Mengguyur Lamunan Ku
Ini sebuah kenyataan,
tuntutan hidup yang mesti di selesaikan,
haruskah cemas dibiarkan menghadang,
di poros hati ia melintang,
membekukan semua cita-cita,
di baris kehidupan nyata.
Di muara kekosongan,
satu persatu kuperiksa peruntungan,
hasilnya nihil tak ada harapan.
Masih pantaskah aku meminta,
dari sisa belas kasih yang kau punya.
Keraguan telah mengguyur lamunanku,
menghanyutkan mimpi jauh ke hulu,
sementara kesadaran diam saja,
tak mau bersuara.
Ada segelintir ragu menyelinap,
mengingatkanku tentang langit yang pernah gelap,
dalam mimpi ketika terlelap.
Matangkuli, Aceh Indonesia.