ACT OF KINDNESS, SEDEKAH UNTUK ANAK SANTRI

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Langkah, rezeki, pertemuan dan Maut adalah semua hak progresif Allah, semua sudah Allah tentukan sebelum Allah menciptkan kita semua, begitu dengan kami pada malam ini, dalam ilmu Allah kami malam ini akan menikmati kemurahan hati hamba Allah sehingga melepangkan sedikit rezekinya untuk berbagi dengan kami.

Jam 4.00 sore saat kami akan melaksanakan salat Ashar, buk Narai menghubungi saya, menanyakan ada berapa orang santri malam, setelah saya sebutkan, dari seberang sana buk Narai mengatakan akan mengirim makanan untuk kami nanti sehabis salat isya, makanan berupa mie goreng, roti canai dan martabak, jadi anak santri bebas mau memilih makanan apa.
Selesai salat magrib kami seperti biasa, mengaji, mengulang pelajaran, setoran hapalan, menambah hapalan lanjutan, malam ini udara juga tidak terlalu panas, alhamdulillah tadi siang ada hujan agak deras, sehingga pengaruhnya dinginnya terasa sejuk. Jam 8.00 kami salat isya, lalu kembali melanjutkan pengajian, telpon saya kembali berdering, dari buk Narai, beliau katanya lagi bersiap mengantar kenduri ketempat kami, saya pun mengiyakan.
15 menit kemudian buk narai tiba dengan kantong kresel besar, dari cara anaknya mengangkat jinjingan nampak agak berat, kami segera menyudahi pengajian, lalu saya meminta Aisara mengambil piring makan, membuat teh dingin, mengambil sendok dan menggelar tikar untuk tamu, sebab selain kami ternyata buk Narai juga mengundang pak wa Amir dan tengku Hasbi, jadilah suasan semakin meriah.
Saya diminta bantu untuk membagikan makanan, dengan mengantri anak-anak berbaris mengambil jatah makanan, mereka bebas memilih apa saja, bahkan juga bisa mengambil double bila mampu menghabiskan dua macam makanan, kebanyakan mereka mengambil mie goreng, hanya saya dan mimi yang mengambil roti Canai, sambil makan saya bincang-bincang ringan dengan buk Narai, ternyata beliau punya hajat syukuran atas sebuah rezeki yang Allah berikan, bagus sekali sikap beliau, dalam kebahagian masih teringat untuk sedekah.
Anak-anak tentu sangat gembira dengan acara seperti ini, sehingga saya mengusahan dalam seminggu sekali mereka bisa buat cara makan-makan, selama ada santri mondok memang saya lebih fokus untuk biaya anak mondok ketimbang untuk acara makan-makan bersama santri, sebab anak mondok bisa tidak bisa makan bila saya hentikan subsidi, sedang mereka yang tidak mondok tentu sudah makan di rumah, kami pun berdoa semoga Allah melipatkan gandakan kebaikan kepada sahibut ta’am.