The Diary Game Contest#64: (perjalanan pulang kampung karena sepupu meninggal) Sabtu 21 Desember 2024

sriiza -

Assalamualaikum warahmatullahi warabakatuh

The Diary Game Contest#64: (perjalanan pulang kampung karena sepupu meninggal) Sabtu 21 Desember 2024

Hai sahabat steemiant yang di Rahmati oleh Allah. senang rasanya masih bisa menyapa teman steemiant semuanya. Hari ini aku @sriiza akan mengikuti kontes yang sangat menarik tentang keseharian ku yang diselenggarakan oleh @Steemladies yang berjudul The Diary Game #64,: Share your day with us! saya juga mengajak teman saya untuk mengikuti kontes ini @yaumilahya, @ifatniza dan @ulfatulrahmah.

Pagi Hari

Secercah cahaya menembus ventilasi kamarku segera bangkit tangan saya meraba meja samping tempat tidur mencari ponsel untuk melihat jam. Jam menunjukkan pukul 5 pagi. Segera saya bangkit dan menuju ke kamar mandi untuk mencuci muka, mengguyurkan segarnya air yang menetes di wajah serta seluruh tubuh. mengambil wudhu untuk menunaikan kewajiban ku dua rakaat shalat shubuh. Setelah itu saya melangkah ke dapur pertama membuka pintu ku kulkas mencari sesuatu untuk membuat sarapan. selesai mengolah sarapan saya segera bersiap-siap untuk berangkat ke sekolah karena ada hiking pramuka di sekolah sedangkan saya jadi panitianya.
Sedih rasanya melihat teman-teman pada berangkat hari ini padahal saya sangat kepingin ikut dan sudah list nama juga

Setibanya di sekolah saya melakukan absen terlebih dahulu kemudian duduk melihat para dewan guru yang akan pergi rileks sejenak setelah pembagian rapor. saya merasakan kesedihan karena tidak bisa ikut bersama guru hari ini harus berangkat pulang ke Sigli karena ada sepupu suami yang meninggal kemaren.

Saya hanya melihat para dewan guru telah siap dengan bawaan mereka. serta mobil telah siap menunggu untuk berangkat. saya memantau satu persatu mobil yang lewat. hari ini ada 6 mobil yang akan berangkat ke gunung salak untuk bakar membakar ayam, ikan tongkol dan bandeng.

Saya hanya bisa memantau segala aktivitas mereka hanya melalui WA group. sungguh menyenangkan walau memantau dari group saya cukup senang melihat raut wajah guru yang bahagia menghabiskan waktu bersama. habis semua mobil berangkat sayapun cabut ke toko yang menjual kue. saya membeli bolu menara untuk mengambil rapor anak saya yang pertama. kurang enak kalau hanya pergi sendiri saja tanpa ada tentengan di tangan. dalam waktu beberapa menit saya tiba di toko kue. sekarang lagi penuh toko kue dimana-mana karena hari ini lagi pembagian rapor.

Membeli buah tangan untuk pengambilan rapor anakku

Selesai membeli kue sebagai buah tangan saya melanjutkan ke sekolah anak saya yaitu MAN 1 Kota Lhokseumawe. kebetulan hari ini bagi rapornya di ruang perpustakaan. saya masuk ke ruangan perpustakaan tetapi ada wali murid lain juga yang sedang mengambil raport jadilah saya menunggu sampai tiba giliran saya untuk mengambil raport. Alhamdulillah walau si kakak tahun ini bayar kegiatan di luar Sampai dua bulanan dia mengikuti paskibra. walaupun tidak bisa yang pertama tapi saya tetap bersyukur mendapatkan nilai lebih tinggi dari pada rangking 1 kelas lain.


Menunggu giliran ambil rapornya

Selanjutnya saya pulang ke rumah untuk membereskan rumah untuk langsung tancap gas pulang ke Sigli. rupanya Sampai ke rumah anak-anak belum pada siap. terpaksa saya menunggu mereka beres membereskan barang terlebih dahulu. baru bisa berangkat habis dhuhur tiba.

Siang Hari

Sebelum berangkat terlebih dahulu saya memberikan umpan hewan kesayangannya ku. saya telah meletakkan beberapa kotak umpan kucing supaya kucing-kucing ku tidak kelaparan saat di tinggal pergi.

Perjalanan pulang sigli

Saat siang tiba kami baru berangkat ke Sigli. membutuhkan waktu beberapa jam untuk sampai di tujuan. melewati jalan yang tidak begitu padat. entah karena lagi libur kantong sehingga jalanan terlihat lengah. sehingga tidak macet di jalanan. jadi tidak banyak halangan dan rintangan dalam berkendaraan di jalanan hari ini.

Jalanan siang hari saat melewati jalan pulang ke Sigli biasanya cukup ramai dengan aktivitas. Tergantung pada waktu dan musimnya kondisi jalan bisa bervariasi. Pada musim liburan atau akhir pekan volume kendaraan bisa lebih padat, terutama di sekitar area pemukiman dan pasar

Jalan menuju Sigli, yang terletak di Provinsi Aceh, Indonesia bisa dipenuhi dengan pemandangan alam yang indah seperti pegunungan dan sawah yang hijau terbentang luas. Jika melewati jalan lintas Medan Banda Aceh. Saya melihat banyak kendaraan seperti motor, mobil pribadi serta bus. Ada pula truk yang membawa barang terutama di jalur yang lebih dekat dengan kawasan pedesaan atau daerah penghasil pertanian yang sangat luas.

Jembatan Peudada yang sungguh indah

Saat melewati jalan menuju Sigli saya dapat merasakan atmosfer yang khas. banyak sekali penjual oleh-oleh sepanjang jalanan dengan nuansa pedesaan Aceh yang kental dan suasana jalan yang relatif tenang kecuali di titik-titik tertentu yang lebih padat dengan pedagang yang berjualan oleh-oleh.

Sore hari

Shalat Azhar di mesjid Trieng Gadeng Sigli

Adzan Ashar berkumandang saya singgah sebentar untuk menunaikan shalat ashar di masjid Trieng Gadeng Sigli. kamipun segera turun menuju kamar mandi untuk mengambil wudhu kemudian menuju lantai dua tempat di laksanakan shalat berjamaah. kami bisa mengikuti shalat jamaah bersama di waktu Ashar. selesai melaksanakan shalat kami melanjutkan lagi perjalanan. masih sangat jauh rumah kami habis jalan besar menuju jalan kecil. sungguh jauh rumah suamiku di pelosok desa yang sangat terpencil. jam 6 baru tiba kami di rumah mertuaku di sigli Beuah. kabupaten delima.

Malam Hari

langsung menuju rumah duka di malam hari walau dengan suasana hujan turun dengan sangat deras

Malam tiba saya telah bersiap-siap menuju rumah suka di samping rumahku walau hujan sedang melanda dengan lebatnya. Pulang ke Sigli kali ini bukan untuk berkumpul dalam kebahagiaan tetapi untuk merasakan kehilangan yang mendalam. karena baru Minggu kemarin berobat ke dokter di Lhokseumawe. sedangkan beliau tinggal di IDi. tapi kemaren saya mendapatkan kabar bahwa beliau sudah meninggal. padahal besok Senin jatah berobat lagi ke Lhokseumawe. beliau telah memberi kabar kepada saya untuk menyiapkan makan saat sampai di rumahku.

Saya tahu ini adalah bagian dari kehidupan yang harus diterima oleh semua orang. keluarga besar saling menguatkan satu sama lainnya serta berdoa untuk yang telah meninggalkan kita semua dan untuk semua yang ditinggalkan anak-anaknya, suami dan keluarganya.

Suasana rumah duka sedikit lebih tenang meski hati tetap terasa hampa yang melanda. saya duduk bersama kakak ipar sambil merenungkan betapa singkatnya waktu. beliau pergi begitu cepat meninggalkan kita semua. tetapi kenangannya akan selalu hidup dalam hati kami keluarga di Sigli.

Dengan perasaan yang campur aduk yang kita rasakan. saya tahu satu hal itu meski perpisahan itu pasti datang, keluarga akan selalu menjadi tempat yang memberikan kekuatan di setiap saat, baik dalam suka maupun duka itulah guna nya keluarga di saat ada musibah yang melanda seperti sekarang ini.

Terimakasih semuanya buat sahabat steemiant, salam jumpa di blog saya selanjutnya. byeee ....byeee....

Wassalam
@sriiza.