How to Anticipate Bullying in Educational Environment

meriseptriyanti -

Assalamu’alaikum…


Cover edit by Canva

Hello stemians,
Saya kembali hadir dengan menuliskan kontes yang cukup menarik perhatian yang diselenggarakan oleh @lil.albab pada komunitas Teachers & Students. Adapun kontes kali ini membahas mengenai bully dengan Tema How to Anticipate Bullying in Educational Environment. Maka dari itu saya mengajak @asihaiss, @chant, @lirvic dan @zory23 untuk dapat berpartisipasi pada kontes ini.

B U L L Y

Sebagaimana yang kita ketahuin bersama belakang ini tndakan bullying terjadi diberbagai tempat, jenjang kehidupan dan bahkan setiap saat. Namun tindakan bullying ini paling sering terjadi di tempat kerja dan sekolah. Mengapa bullying terjadi? Ini merupakan pertanyaan besar yang harus diselesaikan oleh setiap unsur. Namun sebelum lebih lanjut membahas persoalan besar mengenai bully akan lebih baik kita bersama memahami apa itu bully?


Pixabay

Bully merupakan segala bentuk penindasan atau kekerasan yang dilakukan dengan sengaja oleh satu orang atau sekelompok orang yang lebih kuat atau berkuasa terhadap orang lain, dengan tujuan untuk menyakiti dan dilakukan secara berulang. Dengan kata lain bully ini merupakan tindakan yang tidak terpuji dilakukan dengan tujuan menjatuhkan kesehatan mental orang lain. Acara untuk mengenali bully itu terdiri dari tiga jenis yaitu dilakukan secara sengaja, berulang dan ada perbedaan power/kekuatan.

Kadang sering kali ada yang beranggapan bahwa bully ini sama dengan bercanda atau bertengkr biasa. Namun hal ini sangat jauh berbeda. Berikut ini ada beberapa perbedaan diantara tiga diatas, yaitu:
1. Bullying

2. Bertengkar

3. Bercanda

JENIS-JENIS BULLYING


Pixabay

Tindakan bullying ini terdapat beberapa kategori yang harus diketahui untuk antisipasi agar tindakan yang kita tidak termasuk dalam kategori pembuli dan kita mengetahui ketika dibully. Berikut ini beberapa jenis bulliying, diantaranya:

  1. Fisik (Physical), bully yang dilakukan dengan menggunaka fisik mereka dan tindakan ini dilakukan secara lanngsung. Contonhya memukul, mendorong, mengambil sesuatu dari korban secara paksa, menampar, mencubit dan lainnya.

  2. Verbal, bully ini dilakukan oleh pelaku dengan menggunakan kata-kata kasar dengan tujuan untuk menyakiti, megintimidasi dan merendahkan. Adapun tindakan yang dilakukan berupa mengancam, menghina, menuduh dan bahkan mengejek.

  3. Sosial, tindakan bullying yang dilakukan secara berkelompok kepada seseorang dengan tujuan untuk merusak reputasinya . Tindak ini berupa mengucilkan, menyebarkan gosip, memfitnah, melontarkan lelucon untuk mempermalukan, dan lain sebagainya.


Pixabay

  1. Cyberbullying, bully ini dilakukan dengan menggunakan tekhnologi yang sering terdapat pada media sosial, platfrom chatting, platform bermain game. Adapun tindakan yang dilakukan berupa menyebarkan berita bohong, menghasut dimedia sosial, vidio intimidasi, pencemaran nama baik lewat internet.

  2. Seksual, tindakan perundungan/bullying yang dilakukan secara fisik atau verbal yang berhubungan dengan jenis kelamin, tubuh, orientasi seksual atau aktivitas seseorang yang berdampak pada kesehatan mental. Contohnya merekan vidio tidak senonoh untuk disebarluaskan atau sebagai ancaman, tatapn seksual, menunjukkan kelamin, cat calling, memgang bagian tubuh, dan berbagia tindak paksaan lainnya yang berhubungan dengan seksualitas.

KARAKTERISTIK ANAK PELAKU DAN KORBAN BULLYING

Untuk menjaga agar anak atau adik kita tidak menjadi pelaku atau korban bullying berikut ini ada beberapa karakteristiknya.


Pixabay

Karakteristik Anak yang rentan menjadi Korban Bullying,meliputi:

Karakteristik anak yang rentan menjadi pelaku bullying,meliputi:

DAMPAK BULLYING

Dalam tindak bullying ini ada dampak yang diterima oleh korban, saksi bahkan pelaku. Berikut ini tampak yang akan dirasakan oleh mereka, yaitu:

Dampak Bullying pada Pelaku
Dampak Bullying pada Saksi
Dampak Bullying Pada Korban

Dampak bullying pada korban akibat tindakan bullying terdapat beberapa aspek, diantaranya:


Pixabay

Aspek Psikologis, meliputi:

Aspek Fisik, meliputi:

Aspek Sosial, meliputi

Aspek Akademik, terjadinya penurunan performa di sekolah seperti nilai yang turun, tidak aktif selama di kelas.

STRATEGI PENCEGAHAN BULLYING


Pixabay

Dalam pencegahan bullying semua unsur harus teelibat dalam menwujudkan suasana lingkungan yang ama, nyaman dan kondusif. Adapun unsur yang terlibat dalam pencegahan bullying yaitu:

  1. Siswa, berikan edukasi kepada siswa mengenai bullying. Edukasi tersebut diharapkan dapat meningkatkan pemahaman dan kesadaran siswa mengenai bullyiang. Pemberian edukasi ini diharapkan disecfa berulang, dengan metode yang beragam seperti memberikan kuis, role play, studi kasus, vidio, foro, diskusi mengenai bullying.

  2. Wali Murid, Mengundang orang tua ke sekolah sebagai narasumber/ melibatkan orang tua dalam kegiatan sekolah. Selain itu, edukasi orangtua untuk mengajarkan anak agar bisa membela diri bukan langsung membalas ketika anak menjadinkorban bully. Serta orang tua harus ada pemahaman dalam memperhatikan perubahan perilaku pada anak sehingga mengetahui jika anak menjadinkorban bully.

  3. Guru dan Sekolah,Melakukan upaya preventif yaitu memberikan edukasi mengenai bullying untuk berbagai pihak yang terlibat di sekolah. Merancang mekanisme/prosedur penanganan kasus bullying (buat keswpakatan dengan siswa tentang konsekuensi dari bullyiang secara partisipatis dengan mereka). Menciptakan lingkungan swkolah yang aman dan nyaman. Kerjasama aktif antara guru, karyawan sekolah dan orang tua

  4. Masyarakat, meningkatkan kesadaran melalui kampanye edukasi mengenai bullying sehingga tidak menganggap bullying sebagai hal yang wajar atau hal yang lucu.

Untuk menjadikan anak baik itu bukan hanya dari keluarga dan sekolah namun butuh satu kampung turut andil untuk menjadikan anak yang baik


Sekian dari saya, terimakasih atas dukungannya dan sampai jumpa pada postingan saya selanjutnya.

Wassalam,

@meriseptriyanti