SLC | S21W2: Manajemen Kelas yang Efektif
4 comments
Assalamualaikum Wr. Wb. |
---|
Halo every one, apa kabar kalian semoga hari-hari anda di banjiri rahmat dan hidayah dari Allah swt. Kali ini saya @ifatniza dari indonesia kembali mengikuti kontes SLC | S21W2 dengan tema Effective Classroom Management yang di selenggarakan oleh @fantvwiki salah satu tim teachers & students.
Bicara tentang Management kelas yang efektif tidak akan lepas dari kondisi kelas saat guru dan siswa sedang dalam proses belajar mengajar. kondisi kelas yang amburadul, suasana yang gerah serta hiruk pikuk suara siswa pasti terasa kurang nyaman saat guru menerangkan pelajaran, sasaran yang akan di tuju pun tidak akan tercapai. maka seorang guru harus dapat mengatur kelas dengan baik agar suasana lebih menyenangkan dan membuat siswa betah dan pada akhirnya tujuan pun dapat tercapai.
Manajemen kelas yang efektif adalah kondisi kelas yang sudah di tata sedemikian rupa yang dapat di lihat dari letak kursi, lemari, aturan-aturan dalam kelas sudah di tempel di Mading atau dinding kelas, menghias kelas sehingga kelas terasa nyaman. Juga aturan-aturan dalam belajar yang sudah di sepakati dan bagaimana cara guru mengajar yang menyenangkan bagi siswa, serta pastikan siswa dapat fokus dalam belajar. jadi semua yang dapat membuat kenyamanan dan menyenangkan dalam proses belajar harus di atur dalam management kelas agar belajar tidak membosankan.
Dalam membuat manajemen kelas, guru harus terlebih dahulu membuat perencanaan, bagaimana posisi duduk siswa, posisi lemari harus di letakkan di sudut atau di tengah dinding, agar memudahkan siswa mengambil buku yang di simpan. Mading untuk meletakkan hasil karya siswa di buat menarik sehingga siswa ingin membuat karya yang terbaik agar dapat di tempel di mading, buat daftar piket agar siswa tahu kapan dia kena piket. juga struktur kelas, tulis siapa wali kelas, siapa ketua kelas, dan nama pengurus lainnya.
Jika sudah membuat perencanaan, maka pastikan rencana tersebut di terapkan di dalam kelas, dalam melaksanakan penerapan biasanya memakan waktu seminggu, dua minggu bahkan satu bulan tergantung kebutuhan apa yang akan di terapkan. terkadang penerapan tersebut membutuhkan orang lain atau tenaga para ahli, semisal di kelas membutuhkan infokus, maka kita memerlukan ahli dalam memasang layar dan instal listrik agar aman, atau supaya nyaman kelas butuh kipas angin, yang memasang tentu harus ahli.
Evaluasi pembelajaran, bukan hanya melihat hasil dari asesmen atau ujian saja, namun hal tersebut juga dapat di ketahui berapa lama anak betah mengikuti pelajaran, seberapa senang mereka mengikuti pelajaran, sehingga setelah kenyamanan mereka dapat proses pembelajaran pun akan mudah siswa menerimanya, sehingga banyak hal yang mereka ingat dan nilai ujian pun akan meningkat sesuai tujuan yang di harapkan.
Pemanfaatan sumber daya yang ada di kelas, sebaiknya di berdayakan secara optimal, dalam belajar gunakan infokus, dengan menampilkan gambar-gambar atau data yang dapat di mengerti anak, sehingga belajar lebih menarik dan di sukai anak-anak. juga sumber daya lain yang juga tak kalah penting, seperti mading berfungsi untuk memamerkan karya siswa, sehingga siswa terpacu melakukan karya terbaik agar menjadi pusat perhatian oleh teman-temannya.
Dari kelima hal diatas semua saling berkaitan antara satu dengan yang lain, jika manajemen kelas sudah terkondisikan dengan baik, maka hasil belajar yang di harapkan akan meningkat walau tidak 100%, namun setidaknya peningkatan itu akan terlihat dari kepuasan siswa dalam belajar.
Kebiasaan yang saya lakukan, sebelum pelajaran di mulai, saya akan meminta siswa untuk merapikan meja yang sejajar mulai baris depan dan sejajar ke samping, sehingga mata yang memandang jadi nyaman dan belajar pun tenang, saya lebih suka jika siswa duduk sendiri satu meja, agar mereka lebih fokus, jika duduk berdua satu meja, biasanya ada saja siswa yang ngobrol, sehingga ada pelajaran yang terlewatkan.
Jika jam terakhir siswa terlihat lelah maka pelajaran jadi susah masuk, saya akan melakukan ice breaking sejenak dan pelajaran akan saya bawa rileks, seperti menjelaskan lebih sedikit, meja siswa akan saya bentuk liter u agar mereka bisa saling menatap temannya selebihnya siswa yang akan lanjut membaca, dan saya bawa anak-anak dengan cerita sehingga pelajaran akan masuk di sertai dengan tanya jawab. Biasanya siswa jika di bawa cerita mereka akan antusias dan banyak bertanya. Atau saya ajak bernyanyi sambil melihat infokus, gerakan-gerakan di layar akan mereka ikuti. Dan terkadang siswa saya ajak main game, seperti cerdas cermat, menyambung ayat, menulis pertanyaan dan di jawab oleh kawan atau make a match dan banyak lainya. yang penting letak meja dan kursi di ubah berdasarkan kebutuhan belajar.
Belajar kelompok juga membuat siswa semangat, saya menyuruh anak-anak untuk merubah tempat duduk menjadi empat persegi karena bisa duduk berempat dengan teman-teman, namun hal tersebut tidak semua siswa aktif, ada saja siswa yang hanya duduk atau mengobrol, namun saya tidak putus asa, saya membuat kelompok dengan jumlah anggotanya paling banyak 4 orang, jadi semua siswa akan bekerja aktif, juga dalam membuat proyek saya pastikan semua anak bekerja dan tidak ada yang berpaku tangan.
Tentu saja dalam satu organisasi tidak semua memiliki keinginan dan pemahaman yang sama. banyak faktor yang dapat menghambat hal tersebut. Diantaranya saat piket ada siswa yang datang terlambat, sehingga kelas masih kotor saat teman-teman lain sudah datang dan itu bisa menjadi ricuh saat teman piket lain tidak terima.
Kurangnya sarana dan prasarana sekolah, seperti tidak adanya ketersedian dana dari sekolah untuk membeli peralatan untuk perlengkapan kelas juga akan menjadi kendala, seperti tidak bisa membuat mading, tidak bisa membeli kipas, atau tidak bisa membeli infokus sebagai sarana belajar.
Di karenakan sekolah tidak menyediakan bahan perlengkapan prakarya, saya sering meminta anak untuk membawa dari rumah, namun bila tidak ada kerjasama antara guru dan wali siswa dalam menegak kedisiplinan dan tanggung jawab siswa dalam belajar, seperti guru sudah meminta siswa besok membawa perlengkapan prakarya, tapi masih ada siswa yang lupa membawa, atau orang tua yang tidak bersedia membelikan perlengkapan prakarya, sehingga saat belajar siswa hanya melihat karya temannya saja tanpa ikut melakukan perkejaan karena tidak ada bahan.
Sudah pasti. Kontrak belajar merupakan salah satu jalan agar manajemen kelas dapat bekerja sesuai dengan yang di harapkan, seperti UUD45 semua dasar pengelolaan kelas di ambil dari sumber kontrak belajar agar tujuan pembelajaran tercapai. Seperti anak yang terlambat datang dia harus duduk di belakang dan mengutip sampah sehingga kelas menjadi ramah lingkungan dan perlu di ingat kontrak belajar harus melibatkan ide dari siswa, agar mereka tetap bersemangat dalam keikutsertaan mengelola kelas.
Kontrak belajar harus di tempel di depan dinding kelas, agar jika siswa yang melanggar mereka dapat melihat dinomor berapa dia melakukan pelanggaran, dan apa hukuman yang akan di terima. sehingga tingkat pelanggaran dapat di turunkan dan kelas bisa belajar dengan lancar tanpa banyak waktu terbuang.
Demikian paparan dari saya tentang manajemen kelas, kelas yang nyaman adalah kelas yang bersih, tempat duduk dan meja harus tersusun rapi, di dinding di tempel info-info penting, seperti kontrak belajar, struktur kelas, daftar piket, karya siswa, jam kejujuran dan lain-lain, sehingga selain rapi dan bersih juga indah dengan berbagai informasi. semoga ini sesuai dengan pertanyaan yang di ajukan oleh tim penyelenggara kontes ini, terimakasih bagi yang sudah membaca dan saya juga meminta masukan dari teman-teman yang lain, agar kami para guru mempunyai ilmu mengelola kelas yang lebih tepat.
Saya juga mengundang @sulaiwana, @ulfatulrahmah dan @pecintabunga untuk dapat mengikuti kontes yang menyenangkan ini. Hormat saya kepada tim teachers &students @miftahulrizky dan @fantvwiki yang telah menyelenggarakan kontes ini.
Salam hangat buat kalian,
Comments