The Diary Game, Selasa 23 April 2024 / Sandaran Jiwa

Ada rencana untuk hari ini, kebimbangan antara pergi ke sekolah atau tetap di rumah saja, tapi aku tetap mandi pagi dan tujuan pertama adalah menghadiri acara "nujoh" di salah satu kerabat. Aku mengantar imam ke sekolah, dari sini aku pergi ke sekolah dan sempat juga membuang sampah di tempat biasa.

Setelah melakukan finger print di sekolah aku pergi mencari jaringan wifi di salah satu kedai kopi, di warung ini aku mendapati Abang ku yang sedang duduk sambil menikmati segelas teh hangat, lalu aku bergabung dengan memesan minuman yang sama dengan dia. Beberapa menit kemudian kami mendapat kabar bahwa salah satu orang tua dari makcik kami meninggal dunia, aku dan Abang pergi dan tidak lupa membayar uang minum.

Di perjalanan kami bercerita mengenai pekerjaan kami masing masing. Untuk masuk ke rumah duka kami harus memutar, sebab lorong yang biasanya kami lalui di tutup agar tidak menimbulkan penumpukan kendaraan. Aku bersalaman dengan beberapa orang disini, lalu mendengar saja perbincangan ringan warga disini. Aku lihat makcik berdiri di depan pintu depan, ku hampiri lalu bersalaman, setelah berbincang sebentar lalu aku pun pamit.

Tujuan setelah ini adalah pergi ke tempat "nujoh". Bertemu dengan beberapa perangkat desa , lalu aku langsung pergi ke belakang untuk mengerjakan apa-apa yang bisa ku kerjakan. Banyak sekali piring kotor yang menumpuk, tidak ada seorang pun yang mau membersihkan, padahal disini ada beberapa orang tapi mereka hanya mengobrol saja. Dengan kesadaran sendiri aku membersihkan semua piring dan wadah lainnya, memang begitu , ketika ada orang yang bekerja , setelah itu akan datang yang lain untuk membantu, kesimpulannya bahwa mereka tidak mau mengambil inisiatif untuk bergerak lebih awal.

Semua peralatan masak yang tadinya kotor sudah aku bersihkan semua. Aku pergi ke depan untuk pergi makan. Setelah makan aku duduk sebentar dengan kawan-kawan, lalu aku kembali ke warung kopi untuk mendapatkan WiFi gratis sebab paket internet ku belum aktif.

Sudah siang dan aku akan menjemput Imam di sekolah, sangat panas sekali suhu hari ini, aku menunggu Imam di dalam sekolahnya, ku masukkan kendaraan ku langsung ke dalam pekarangan sekolah dan berteduh dibawah pohon. Imam sudah keluar dari lokal, dia menghampiri ku dan bercerita sedikit tentang kegiatan dia hari ini.