Gotong royong menyiapkan pesta pernikahan

alee75 -

𝕬𝖈𝖙𝖘 𝖔𝖋 𝕶𝖎𝖓𝖉𝖓𝖊𝖘𝖘

Hari ini saya bersama warga desa lainnya membantu mempersiapkan acara pesta pernikahan adik sepupu kami yang insya Allah akan dilaksanakan pada esok hari. Ini merupakan kearifan lokal yang sudah berlangsung secara turun temurun dalam masyarakat kami.


Dalam tradisi masyarakat Aceh dikenal budaya gotong royong dalam berbagai aktivitas masyarakatnya, baik dalam hal yang bersifat suka cita maupun duka cita.

Tradisi gotong royong ini sudah ada sejak dahulu kala, dimana sesama warga masyarakat memiliki kesadaran untuk saling membantu diantara mereka.

Dalam hal terjadi kemalangan, seperti kematian seorang warga, maka yang lain akan membantu melaksanakan fardhu kifayah (Memandikan, mengkafankan, mensholatkan dan menguburkan) dan melakukan takziah serta samadiyah selama 7 hari berturut-turut.

Begitu pula bila ada warga desa atau anggota keluarga yang akan melaksanakan pernikahan dan pesta perkawinan maka kami akan membantu melakukan prosesi acara sejak lamaran, akad nikah dan pesta perkawinan itu sendiri.

Dalam persiapannya sejak awal telah dimulai kegiatan gotong royong untuk membantu pembiayaan acara pesta perkawinan yang dikenal dengan acara Duek Pakat (Urun rembuk).

Pada acara Duek pakat, warga desa dan anggota keluarga akan berkumpul dan menyumbangkan dana untuk biaya pelaksanaan acara pesta.

Hal ini berlaku secara umum kepada siapa saja warga desa atau anggota keluarga yang akan melaksanakan pesta, baik pesta Walimatul khitan maupun Walimatul Ursy.

Saya sebagai salah seorang warga desa dan juga anggota keluarga akan melakukan hal yang sama dalam hal ini.

Beberapa waktu yang lalu kami telah mengikuti prosesi Intat Linto Baro (mengantarkan pengantin pria) untuk melakukan akad nikah dan juga pesta pernikahan di tempat kediaman pengantin wanita (Dara Baro) di Takengon Kabupaten Aceh Tengah.

Akad nikah adik sepupu tanggal 15 Oktober kemarin

Dan besok insya Allah akan diadakan acara Preh Dara Baro (menerima pengantin wanita) di tempat kediaman pengantin pria yang merupakan adik sepupu kami.

Pada hari ini anggota keluarga kami dan juga warga desa telah berdatangan ke tempat acara untuk mempersiapkan tempat dan hal-hal lainnya untuk acara besok hari.

Kami bergotong royong menyiapkan tenda dan berbagai keperluan lainnya untuk acara pesta pernikahan ini agar bisa terlaksana dengan baik dan tidak akan membuat malu kami dari keluarga besar maupun warga desa kami.

Memasang tenda dan menyusun kursi

Untuk menu makanan yang akan disajikan kepada para tamu, kami tidak harus bersusah payah karena tuan rumah sudah memesan katering.

Pada kasus dimana tidak memesan katering, maka warga desa dan anggota keluarga akan membantu menyiapkan menu makanan yang akan disajikan kepada tamu undangan dengan memasaknya secara bersama-sama.

Dan stand (panggung) pelaminan pun sudah dipasang oleh pilah katering yang telah dipesan. Kami hanya menyiapkan tempat, tenda, kursi dan hal-hal kecil lainnya.

Panggung pelaminan sudah terpasang

Dengan adanya budaya gotong royong seperti ini maka pesta perkawinan yang akan dilaksanakan esok insya Allah akan berlangsung dengan sukses.

Ini merupakan kearifan lokal yang masih dipertahankan dalam masyarakat kami, dimana sesama warga masyarakat akan bergotong royong membantu mempersiapkan acara, baik dalam acara bernuansa suka cita maupun duka cita.

Makan siang saat mempersiapkan tempat acara

Demikian postingan saya kali ini. Stay Healthy and Fun, Ciao....!

Regards

░▒▓█@ ᵃ𝔩ⓔᗴ7❺ █▓▒░

📚𝕵𝖆𝖑𝖆𝖑𝖚𝖉𝖉𝖎𝖓 𝕽𝖚𝖒𝖎 : 𝕮𝖎𝖕𝖙𝖆𝖐𝖆𝖓𝖑𝖆𝖍 𝖐𝖊𝖎𝖓𝖉𝖆𝖍𝖆𝖓 𝖉𝖎 𝖉𝖆𝖑𝖆𝖒 𝖍𝖆𝖙𝖎 𝕬𝖓𝖉𝖆, 𝖉𝖆𝖓 𝖐𝖊𝖎𝖓𝖉𝖆𝖍𝖆𝖓 𝖉𝖎 𝖘𝖊𝖐𝖎𝖙𝖆𝖗 𝕬𝖓𝖉𝖆 𝖆𝖐𝖆𝖓 𝖒𝖊𝖓𝖌𝖎𝖐𝖚𝖙𝖎.💝